Jumat, 24 Januari 2014

Laporan Kimia Praktikum Asam Basa Kelas XI IPA

KATA PENGANTAR
            Puji syukur kita panjatkan kepada khadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktikum ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya.
            Laporan ini berisikan tentang hasil penelitian kami mengenai ASAM BASA SUATU SENYAWA atau lebih khususnya membahas tentang penelitian mengenai ASAM BASA. Kami harap laporean ini dapat memberikan informasi dan manfaat kepada kita semua.
            Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan laporan ini.
            Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT meridhai segala usaha kita. Amin.



SMANTRI, 18 January 2014


         Penyusun
    (KELOMPOK II)


DAFTAR ISI


Kata pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
Daftar isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
I.                   Judul Percobaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
II.                Tujuan Percobaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
III.             Landasan Teori . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
IV.             Alat dan Bahan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
V.                Cara Kerja . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
VI.             Hasil Pengamatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  7
VII.          Pembahasan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9
VIII.       Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .10
Daftar pustaka . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11







I.            JUDUL PERCOBAAN
Untuk indikator asam basa.
II.          TUJUAN PERCOBAAN
Untuk mengetahui asam basa suatu larutan.
III.        LANDASAN TEORI
1.      Indikator Alami
Di Alam, banyak di temukan tumbuh-tumbuhan yang dapat di jadikan indikator. Mahkota bunga-bunga bewarna, daun, kunyit, wortel, dan bit dapat di gunakan sebagai indikator alam. Cara membuat indikator alami yaitu :
a.       Memarut tumbuhan yang di jadikan indikator atau menumbuknya.
b.       Mencampurkan aquades agar terlihat cair.
2.      Kertas Lakmus
Indikator yang sering di gunakan di laboratorium kimia adalah kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru. Kertas lakmus adalah kertas yang mengandung lakmus dan digunakan untuk menunjukkan sifat keasaman, kebasaan, atau kenetralan larutan. Larutan asama dapat memerahkan kertas lakmus biru, sedangkan larutan basa dapat membirukan kertas lakmus merah.
3.      Indikator universal
Indikator universal tidak hanya menentukan sifat asam dan basa larutan, tapi juga dapat menentukan pH larutan. Ada beberapa bentuk indikator universal. Ada satu lembar indikator universal terdiri atas satu warna dan ada pula satu lembar indikator universal terdiri atas tiga warna atau empat warna. Setiap warna yang terdapat pada indikator universal menunjukkan pH larutan. pH larutan di ketahui dengan membandingkan antara warna pada lembar indikator dan keterangan warna pada wadah.
4.      Senyawa Indikator buatan
Larutan indikautor yang sering di gunakan di laboratorium kimia adalah fenolftalein, metil merah, metil jingga, dan bromtimol biru. Berikut ini di berikan tabel pengujian perubahan warna larutan indikator dalam larutan asam dan larutan basa.
NO
Nama Indikator
Warna dalam Asam
Warna dalam Basa
1
Fenolftalein (pp)
Tidak berwana
Merah ungu
2
Metil merah (mm)
Merah
Kuning
3
Metil jingga (mj)
Merah
Jingga-Kuning
4
Brom timol biru (BTB)
Kuning
Biru
IV.        ALAT DAN BAHAN
·         Alat
-         Gelas kimia 2 buah
-         Tabung reaksi 18 buah
-         Rak tabung
-         Pipet tetes
-         Plat tetes
·         Bahan
-         Air kunyit                                           -   Sampel A
-         Air daun pandan                                -   Sampel B
-         Air bunga                                            -   Sampel C
-         Air sabun                                            -   Larutan Metil jingga (mj)
-         Air jeruk                                              -   Larutan Fenolftalein (pp)
-         Kertas lakmus             merah dan biru                                 
-         Indikator universal
V.          CARA KERJA
a.       Indikator alami
1.      Siapkan alat dan bahan
2.      Isi 3 tabung reaksi masing-masing dengan 20 tetes air jeruk menggunkan pipet tetes .
3.      Isi 3 tabung reaksi masing-masing dengan 2 tetes air sabun menggunakan pipet tetes.
4.      Berilah penanda pada masing-masing tabung reaksi atau bedakan antara tabung reaksi air jeruk ( A1, A2, A3 ) dan pada air sabun ( B1, B2 , B)
5.      Masukkan 2 tetes air kunyit menggunakan pipet tetes ke dalam tabung reaksi A1 dan B1.
6.      Masukkan 2 tetes air daun pandan menggunakan pipet tetes ke dalam tabung reaksi A2 dan B2.
7.      Masukkan 2 tetes air bunga menggunakan pipet tetes ke dalam tabung reaksi A3 dan B3.
8.      Ambillah 3 tabung reaksi, kemudian isi dengan 20 tetes Sampel A ke dalam masing-masing tabung reaksi A, B dan C.
9.      Masukkan 1 tetes air kunyit kedalam tabung reaksi A, 1 tetes air daun pandan ke dalam tabung reaksi B, dan 1 tetes air bunga ke dalam tabung reaksi C menggunakan pipet tetes.
10.  Setelah dilakukan pengamatan, bersihkan ke 3 tabung reaksi lalu isi dengan 20 tetes Sampel B menggunkan pipet tetes.
11.  Masukkan 1 tetes air kunyit ke dalam tabung reaksi A, 1 tetes air daun pandan ke dalam tabung reaksi B, dan 1 tetes air bunga ke dalam tabung reaksi C menggunakan pipet tetes.
12.  Setelah dilakukan pengamatan, bersihkan ke 3 tabung reaksi lalu isi dengan 20 tetes Sampel C menggunkan pipet tetes.
13.  Masukkan 1 tetes air kunyit ke dalam tabung reaksi A, 1 tetes air daun pandan ke dalam tabung reaksi B, dan 1 tetes air bunga ke dalam tabung reaksi C menggunakan pipet tetes.
b.       Kertas Lakmus
1.      Siapkan alat dan bahan
2.      Masukkan 1 tetes air jeruk ke dalam lubang plat tetes I, 1 tetes air sabun ke dalam lubang plat tetes II, 1 tetes Sampel A ke dalam lubang plat tetes III, 1 tetes sampel B ke dalam lubang plat tetes IV, dan 1 tetes sampel C ke dalam lubang pelat tetes V menggunakan pipet tetes.
3.      Ambillah kertas lakmus merah, kemudian bagi menjadi lima bagian.
4.      Kemudian masukkan kertas lakmus merah ke dalam masing-masing tetesan air jeruk, air sabun, Sampel A, Sampel B, dan Sampel C yang telah ada di pelat tetes.
5.      Setelah dilakukan pengamatan, bersihkan pelat tetes.
6.      Kemudian masukkan 1 tetes air jeruk ke dalam lubang plat tetes I, 1 tetes air sabun ke dalam lubang plat tetes II, 1 tetes Sampel A ke dalam lubang plat tetes III, 1 tetes sampel B ke dalam lubang plat tetes IV, dan 1 tetes sampel C ke dalam lubang pelat tetes V menggunakan pipet tetes.
7.      Ambillah kertas lakmus biru, kemudian bagi menjadi lima bagian.
8.      Kemudian masukkan kertas lakmus biru ke dalam masing-masing tetesan air jeruk, air sabun, Sampel A, Sampel B, dan Sampel C yang telah ada di pelat tetes.
c.       Indikator Universal
1.      Siapkan alat dan bahan.
2.      Ambillah masing-masing 5 tabung reaksi yang sudah di bersihkan.
3.      Kemudian masukkan masing-masing 20 tetes air jeruk pada tabung reaksi I, 20 tetes air sabun pada tabung reaksi II, 20 tetes Sampel A pada tabung reaksi III, 20 tetes Sampel B pada tabung reaksi IV, dan 20 tetes Sampel C pada tabung reaksi V.
4.      Kemudian masukkan lembaran indikator ke dalam masing-masing tabung reaksi.
5.      Setelah mengalami perubahan, bandingkanlah lembaran indikator tersebut dengan keterangan warna pada wadah.
d.       Indikator Larutan
1.      Siapkan alat dan bahan.
2.      Ambillah masing-masing 5 tabung reaksi yang sudah di bersihkan.
3.      Kemudian masukkan masing-masing 20 tetes air jeruk pada tabung reaksi I, 20 tetes air sabun pada tabung reaksi II, 20 tetes Sampel A pada tabung reaksi III, 20 tetes Sampel B pada tabung reaksi IV, dan 20 tetes Sampel C pada tabung reaksi V.
4.      Masukkan masing-masing 1 tetes Fenolftaelin (pp) ke dalam tabung reaksi I, II, III, IV dan V.
5.      Setelah di lakukan pengamatan, bersihkan ke 5 tabung reaksi tersebut dan masukkan 20 tetes air jeruk pada tabung reaksi I, 20 tetes air sabun pada tabung reaksi II, 20 tetes Sampel A pada tabung reaksi III, 20 tetes Sampel B pada tabung reaksi IV, dan 20 tetes Sampel C pada tabung reaksi V.
6.      Masukkan masing-masing 1 tetes Metil Jingga (mj) ke dalam tabung reaksi I, II, III, IV dan V.
VI.        HASIL PENGAMATAN
a.       Indikator Alami

Indikator Alami

Warna Awal
Perubahan warna dalam larutan asam (air jeruk)
Perubahan warna dalam larutan basa (air sabun)
Air kunyit
Kuning
Kuning
Coklat
Air daun pandan
Hijau tua
Hijau muda
Hijau tua
Air Bunga
Merah
Putih
Bening
Menggunakan Sampel A, B, dan C
NO
Sampel (A, B, dan C )
Bahan
HASIL PENGAMATAN
1
A1 (sampel A)
Air kunyit
Asam
2
B1
Air daun pandan
Basa
3
C1
Air bunga
Asam
4
A2 (sampel B )
Air kunyit
Basa
5
B2
Air daun pandan
basa
6
C2
Air bunga
Basa
7
A3 (sampel C)
Air kunyit
Asam
8
B3
Air daun pandan
Asam
9
C3
Air bunga
Basa
b.       Kertas Lakmus
1.      Kertas  lakmus merah
No
Larutan
Hasil pengamatan
1
Air jeruk
Tidak mengalami perubahan
2
Air sabun
Berwarna biru
3
Sampel A
Tidak mengalami perubahan
4
Sampel B
Berwarna biru
5
Sampel C
Tidak mengalami perubahan
2.      Kertas lakmus biru
No
Larutan
Hasil pengamatan
1
Air jeruk
Berwarna merah
2
Air sabun
Tidak mengalami perubahan
3
Sampel A
Berwarna merah
4
Sampel B
Tidak mengalami perubahan
5
Sampel C
Berwarna merah
c.       Indikator universal
No
Larutan
Hasil Pengamatan
1
Air jeruk
pH 2
2
Air sabun
pH 10
3
Sampel A
pH 2
4
Sampel B
pH 11
5
Sampel C
pH 1
d.       Indikator Larutan
1.      Menggunakan Fenolftelin (pp)
N0
Larutan
Hasil Pengamatan
Keterangan
1
Air jeruk
Tidak berwarna
Asam
2
Air sabun
Merah
Basa
3
Sampel A
Tidak berwarna
Asam
4
Sampel B
Merah jambu
Basa
5
Sampel C
Tidak berwarna
Asam
2.      Menggunakan Metil Jingga (mj)
No
Larutan
Hasil pengamatan
Keterangan
1
Air jeruk
Merah jambu
Asam
2
Air sabun
Orange
Basa
3
Sampel A
Merah
Asam
4
Sampel B
Orange
Basa
5
Sampel C
Merah
Asam




VII.      PEMBAHASAN
a.       Indikator alami
Dari percobaan yang telah kita amati, air sabun mengandung basa dan air jeruk mengandung asam. Saat air kunyit tercampur ke air jeruk akan mengalami perubahan warna kuning, air daun pandan tercampur oleh air jeruk akan berwarna hijau tua, dan air bunga tercampur oleh air jeruk akan berwarna putih. Kemudian saat air sabun tercampur oleh kunyit akan berwrna coklat, saat air sabun tercampur oleh air daun pandan akan berwarna hijau tua, dan saat air sabun tercampur dengan air bunga akan berwarna bening.
Setelah di bandingkan dengan indikator alami yang telah di buat, Sampel A + air kunyit, Sampel A + air bunga bersifat asam, sampel A + air daun pandan bersifat basa. Dan pada Sampel B + air kunyit , sampel B + Air daun pandan dan Sampel B + Air bunga bersifat basa. Kemudian Sampel C + air kunyit, Sampel C + Air daun pandan memiliki sifat asama dan Sampel C + air bunga bersifat basa.
b.       Kertas lakmus
Sudah kita ketahui bahwa kertas lakmus dapat mengetahui keasaaman dan kebasaan suatu larutan. Pada larutan air jeruk, Sampel A dan sampel C kertas lakmus merah tidak mengalami perubahan warna. Jadi larutan tersebut bersifat asam. Sedangkan larutan air sabun dan sampel B kertas lakmus merah mengalami perubahan menjadi warna biru, jadi larutan itu bersifat basa.
Pada kertas lakmus biru , larutan air jeruk, sampel A dan sampel C kertas lakmus biru mengalami perubahan warna merah. Jadi larutan tersebut bersifat asam. Dan larutan air  sabun dan sampel B tidak mengalami perubahan, jadi larutan bersifat basa.
c.       Indikator universal
Pada tabel pengamatan, air jeruk memiliki pH 2 dalam teori menjelaskan bahwa apabila pH 1 sampai dengan pH 7 maka memiliki sifat asam, sedangkan jika pH 7 sampai dengan pH 14 maka memiliki sifat basa. Jadi, air jeruk memilki sifat asam. Pada air sabun yang memilki pH 10 memilki sifat basa. Pada sampel A memilki pH 2 jadi bersifat asama. Pada sampel B pH yang dimilki adalah11 jadi sampel B bersifat basa. Sedangkan sampel C tidak memilki kadar asam dan basa di karenakan pH yang dimilki adalah 0.
d.       Indikator larutan 
Pada larutan air jeruk , sampel A dan sampel C yang tercampur dengan Fenolftelin (pp) tidak mengalami perubahan warna. Didalam teori menjelaskan bahwa apabil fenolftaelin di campurkan dengan jeruk dan tidak mengalami perubahan warna maka dia bersifat asam. Sedangkan air sabun dan sampel B perubahan warna yang terjadi yaitu merah jambu maka perubhan yang terjadi di katakan bersifat basa.
Begitupun pada percampuran larutan Metil jingga (mj) dengan air jeruk, sampel Adan sampel C mengalami perubahan warna menjadi merah yang berarti memilki sifat asam. Dan pada air sabun dan sampel B mengalami perubahan warna menjadi jingga maka memilki sifat basa.
VIII.     KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan kelompok kami, kami dapat menyimpulkan bahwa sifat air jeruk dapat di gunakan sebagai penunjuk atau indikator yang bersifat asam. Dan air sabun dapat kita gunakan sebagai penunjuk atau indikator yang bersifat basa. Dan pada kertas lakmus kita juga dapat mengetahui asam basa suatu larutan karenakan adanya perubahan warna pada kertas lakmus. Sedangkan pada indikator universal kita dapat memahami kadar asam dan kadar basa suatu senyawa. Dan pada larutan fenolftealin (pp) dan Metil Jingga (mj) karena perubahn warna yang terjadi kita juga dapat mengetahui asam dan basa suatu larutan yang di gunakan. Dan Sampel A bersifat asam , Samnpel B bersifat basa dan Sampel C bersifat asam.








DAFTAR PUSTAKA

Jaka Wisamono, 2008. Kimia dan Kecakapan Hidup. Bekasi : Exact Geneca.

Etty Sofyatiningrum, Nani Kartini, Sri Rahayu Ningsih, Ratih, Tine Maria Kusawati, 2007. Sain Kimia. Jakarta : Bumi Askara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar