KATA PENGANTAR
Puji syukur
kita panjatkan kepada khadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktikum
ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya.
Laporan ini
berisikan tentang hasil penelitian kami mengenai ASAM BASA SUATU SENYAWA atau
lebih khususnya membahas tentang penelitian mengenai ASAM BASA. Kami harap
laporean ini dapat memberikan informasi dan manfaat kepada kita semua.
Kami
menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata,
kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT meridhai segala
usaha kita. Amin.
SMANTRI, 18 January 2014
Penyusun
(KELOMPOK II)
DAFTAR ISI
Kata pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
Daftar isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
I.
Judul Percobaan . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
II.
Tujuan Percobaan . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
III.
Landasan Teori . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
IV.
Alat dan Bahan . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
V.
Cara Kerja . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
VI.
Hasil Pengamatan . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
VII.
Pembahasan . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9
VIII. Kesimpulan
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . .10
Daftar pustaka . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11
I.
JUDUL PERCOBAAN
Untuk indikator asam basa.
II.
TUJUAN PERCOBAAN
Untuk mengetahui asam basa suatu larutan.
III.
LANDASAN TEORI
1. Indikator
Alami
Di Alam, banyak di temukan tumbuh-tumbuhan yang
dapat di jadikan indikator. Mahkota bunga-bunga bewarna, daun, kunyit, wortel,
dan bit dapat di gunakan sebagai indikator alam. Cara membuat indikator alami
yaitu :
a. Memarut
tumbuhan yang di jadikan indikator atau menumbuknya.
b. Mencampurkan
aquades agar terlihat cair.
2. Kertas
Lakmus
Indikator yang sering di gunakan di laboratorium
kimia adalah kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru. Kertas lakmus adalah
kertas yang mengandung lakmus dan digunakan untuk menunjukkan sifat keasaman,
kebasaan, atau kenetralan larutan. Larutan asama dapat memerahkan kertas lakmus
biru, sedangkan larutan basa dapat membirukan kertas lakmus merah.
3. Indikator
universal
Indikator universal tidak hanya menentukan sifat
asam dan basa larutan, tapi juga dapat menentukan pH larutan. Ada beberapa
bentuk indikator universal. Ada satu lembar indikator universal terdiri atas
satu warna dan ada pula satu lembar indikator universal terdiri atas tiga warna
atau empat warna. Setiap warna yang terdapat pada indikator universal
menunjukkan pH larutan. pH larutan di ketahui dengan membandingkan antara warna
pada lembar indikator dan keterangan warna pada wadah.
4. Senyawa
Indikator buatan
Larutan
indikautor yang sering di gunakan di laboratorium kimia adalah fenolftalein,
metil merah, metil jingga, dan bromtimol biru. Berikut ini di berikan tabel
pengujian perubahan warna larutan indikator dalam larutan asam dan larutan
basa.
|
NO
|
Nama Indikator
|
Warna dalam Asam
|
Warna dalam Basa
|
|
1
|
Fenolftalein (pp)
|
Tidak berwana
|
Merah ungu
|
|
2
|
Metil merah (mm)
|
Merah
|
Kuning
|
|
3
|
Metil jingga (mj)
|
Merah
|
Jingga-Kuning
|
|
4
|
Brom timol biru (BTB)
|
Kuning
|
Biru
|
IV.
ALAT DAN BAHAN
·
Alat
-
Gelas kimia 2 buah
-
Tabung reaksi 18 buah
-
Rak tabung
-
Pipet tetes
-
Plat tetes
·
Bahan
-
Air kunyit - Sampel A
-
Air daun pandan - Sampel B
-
Air bunga - Sampel C
-
Air sabun - Larutan Metil jingga (mj)
-
Air jeruk - Larutan Fenolftalein (pp)
-
Kertas lakmus merah
dan biru
-
Indikator universal
V.
CARA KERJA
a. Indikator
alami
1. Siapkan
alat dan bahan
2. Isi 3
tabung reaksi masing-masing dengan 20 tetes air jeruk menggunkan pipet tetes .
3. Isi 3
tabung reaksi masing-masing dengan 2 tetes air sabun menggunakan pipet tetes.
4. Berilah
penanda pada masing-masing tabung reaksi atau bedakan antara tabung reaksi air
jeruk ( A1, A2, A3 ) dan pada air sabun ( B1,
B2 , B3 )
5. Masukkan
2 tetes air kunyit menggunakan pipet tetes ke dalam tabung reaksi A1 dan
B1.
6. Masukkan
2 tetes air daun pandan menggunakan pipet tetes ke dalam tabung reaksi A2 dan
B2.
7. Masukkan
2 tetes air bunga menggunakan pipet tetes ke dalam tabung reaksi A3
dan B3.
8. Ambillah
3 tabung reaksi, kemudian isi dengan 20 tetes Sampel A ke dalam masing-masing
tabung reaksi A, B dan C.
9. Masukkan
1 tetes air kunyit kedalam tabung reaksi A, 1 tetes air daun pandan ke dalam
tabung reaksi B, dan 1 tetes air bunga ke dalam tabung reaksi C menggunakan
pipet tetes.
10. Setelah
dilakukan pengamatan, bersihkan ke 3 tabung reaksi lalu isi dengan 20 tetes
Sampel B menggunkan pipet tetes.
11. Masukkan
1 tetes air kunyit ke dalam tabung reaksi A, 1 tetes air daun pandan ke dalam
tabung reaksi B, dan 1 tetes air bunga ke dalam tabung reaksi C menggunakan
pipet tetes.
12. Setelah
dilakukan pengamatan, bersihkan ke 3 tabung reaksi lalu isi dengan 20 tetes
Sampel C menggunkan pipet tetes.
13. Masukkan
1 tetes air kunyit ke dalam tabung reaksi A, 1 tetes air daun pandan ke dalam
tabung reaksi B, dan 1 tetes air bunga ke dalam tabung reaksi C menggunakan
pipet tetes.
b. Kertas
Lakmus
1. Siapkan
alat dan bahan
2. Masukkan
1 tetes air jeruk ke dalam lubang plat tetes I, 1 tetes air sabun ke dalam lubang
plat tetes II, 1 tetes Sampel A ke dalam lubang plat tetes III, 1 tetes sampel
B ke dalam lubang plat tetes IV, dan 1 tetes sampel C ke dalam lubang pelat
tetes V menggunakan pipet tetes.
3. Ambillah
kertas lakmus merah, kemudian bagi menjadi lima bagian.
4. Kemudian
masukkan kertas lakmus merah ke dalam masing-masing tetesan air jeruk, air
sabun, Sampel A, Sampel B, dan Sampel C yang telah ada di pelat tetes.
5. Setelah
dilakukan pengamatan, bersihkan pelat tetes.
6. Kemudian
masukkan 1 tetes air jeruk ke dalam lubang plat tetes I, 1 tetes air sabun ke
dalam lubang plat tetes II, 1 tetes Sampel A ke dalam lubang plat tetes III, 1
tetes sampel B ke dalam lubang plat tetes IV, dan 1 tetes sampel C ke dalam
lubang pelat tetes V menggunakan pipet tetes.
7. Ambillah
kertas lakmus biru, kemudian bagi menjadi lima bagian.
8. Kemudian
masukkan kertas lakmus biru ke dalam masing-masing tetesan air jeruk, air
sabun, Sampel A, Sampel B, dan Sampel C yang telah ada di pelat tetes.
c. Indikator
Universal
1. Siapkan
alat dan bahan.
2. Ambillah
masing-masing 5 tabung reaksi yang sudah di bersihkan.
3. Kemudian
masukkan masing-masing 20 tetes air jeruk pada tabung reaksi I, 20 tetes air
sabun pada tabung reaksi II, 20 tetes Sampel A pada tabung reaksi III, 20 tetes
Sampel B pada tabung reaksi IV, dan 20 tetes Sampel C pada tabung reaksi V.
4. Kemudian
masukkan lembaran indikator ke dalam masing-masing tabung reaksi.
5. Setelah
mengalami perubahan, bandingkanlah lembaran indikator tersebut dengan
keterangan warna pada wadah.
d. Indikator
Larutan
1. Siapkan
alat dan bahan.
2. Ambillah
masing-masing 5 tabung reaksi yang sudah di bersihkan.
3. Kemudian
masukkan masing-masing 20 tetes air jeruk pada tabung reaksi I, 20 tetes air
sabun pada tabung reaksi II, 20 tetes Sampel A pada tabung reaksi III, 20 tetes
Sampel B pada tabung reaksi IV, dan 20 tetes Sampel C pada tabung reaksi V.
4. Masukkan
masing-masing 1 tetes Fenolftaelin (pp) ke dalam tabung reaksi I, II, III, IV
dan V.
5. Setelah
di lakukan pengamatan, bersihkan ke 5 tabung reaksi tersebut dan masukkan 20
tetes air jeruk pada tabung reaksi I, 20 tetes air sabun pada tabung reaksi II,
20 tetes Sampel A pada tabung reaksi III, 20 tetes Sampel B pada tabung reaksi
IV, dan 20 tetes Sampel C pada tabung reaksi V.
6. Masukkan
masing-masing 1 tetes Metil Jingga (mj) ke dalam tabung reaksi I, II, III, IV
dan V.
VI.
HASIL PENGAMATAN
a. Indikator
Alami
|
Indikator Alami
|
Warna Awal
|
Perubahan warna dalam
larutan asam (air jeruk)
|
Perubahan warna dalam
larutan basa (air sabun)
|
|
Air kunyit
|
Kuning
|
Kuning
|
Coklat
|
|
Air daun pandan
|
Hijau tua
|
Hijau muda
|
Hijau tua
|
|
Air Bunga
|
Merah
|
Putih
|
Bening
|
Menggunakan
Sampel A, B, dan C
|
NO
|
Sampel (A, B, dan C )
|
Bahan
|
HASIL PENGAMATAN
|
|
1
|
A1 (sampel
A)
|
Air kunyit
|
Asam
|
|
2
|
B1
|
Air daun pandan
|
Basa
|
|
3
|
C1
|
Air bunga
|
Asam
|
|
4
|
A2
(sampel B )
|
Air kunyit
|
Basa
|
|
5
|
B2
|
Air daun pandan
|
basa
|
|
6
|
C2
|
Air bunga
|
Basa
|
|
7
|
A3 (sampel
C)
|
Air kunyit
|
Asam
|
|
8
|
B3
|
Air daun pandan
|
Asam
|
|
9
|
C3
|
Air bunga
|
Basa
|
b. Kertas
Lakmus
1. Kertas lakmus merah
|
No
|
Larutan
|
Hasil pengamatan
|
|
1
|
Air jeruk
|
Tidak mengalami
perubahan
|
|
2
|
Air sabun
|
Berwarna biru
|
|
3
|
Sampel A
|
Tidak mengalami
perubahan
|
|
4
|
Sampel B
|
Berwarna biru
|
|
5
|
Sampel C
|
Tidak mengalami
perubahan
|
2. Kertas
lakmus biru
|
No
|
Larutan
|
Hasil pengamatan
|
|
1
|
Air jeruk
|
Berwarna merah
|
|
2
|
Air sabun
|
Tidak mengalami
perubahan
|
|
3
|
Sampel A
|
Berwarna merah
|
|
4
|
Sampel B
|
Tidak mengalami
perubahan
|
|
5
|
Sampel C
|
Berwarna merah
|
c. Indikator
universal
|
No
|
Larutan
|
Hasil Pengamatan
|
|
1
|
Air jeruk
|
pH 2
|
|
2
|
Air sabun
|
pH 10
|
|
3
|
Sampel A
|
pH 2
|
|
4
|
Sampel B
|
pH 11
|
|
5
|
Sampel C
|
pH 1
|
d. Indikator
Larutan
1. Menggunakan
Fenolftelin (pp)
|
N0
|
Larutan
|
Hasil Pengamatan
|
Keterangan
|
|
1
|
Air jeruk
|
Tidak berwarna
|
Asam
|
|
2
|
Air sabun
|
Merah
|
Basa
|
|
3
|
Sampel A
|
Tidak berwarna
|
Asam
|
|
4
|
Sampel B
|
Merah jambu
|
Basa
|
|
5
|
Sampel C
|
Tidak berwarna
|
Asam
|
2. Menggunakan
Metil Jingga (mj)
|
No
|
Larutan
|
Hasil pengamatan
|
Keterangan
|
|
1
|
Air jeruk
|
Merah jambu
|
Asam
|
|
2
|
Air sabun
|
Orange
|
Basa
|
|
3
|
Sampel A
|
Merah
|
Asam
|
|
4
|
Sampel B
|
Orange
|
Basa
|
|
5
|
Sampel C
|
Merah
|
Asam
|
VII.
PEMBAHASAN
a. Indikator
alami
Dari percobaan yang telah kita amati, air sabun
mengandung basa dan air jeruk mengandung asam. Saat air kunyit tercampur ke air
jeruk akan mengalami perubahan warna kuning, air daun pandan tercampur oleh air
jeruk akan berwarna hijau tua, dan air bunga tercampur oleh air jeruk akan
berwarna putih. Kemudian saat air sabun tercampur oleh kunyit akan berwrna
coklat, saat air sabun tercampur oleh air daun pandan akan berwarna hijau tua,
dan saat air sabun tercampur dengan air bunga akan berwarna bening.
Setelah di bandingkan dengan indikator alami
yang telah di buat, Sampel A + air kunyit, Sampel A + air bunga bersifat asam,
sampel A + air daun pandan bersifat basa. Dan pada Sampel B + air kunyit ,
sampel B + Air daun pandan dan Sampel B + Air bunga bersifat basa. Kemudian
Sampel C + air kunyit, Sampel C + Air daun pandan memiliki sifat asama dan
Sampel C + air bunga bersifat basa.
b. Kertas
lakmus
Sudah kita ketahui bahwa kertas lakmus dapat
mengetahui keasaaman dan kebasaan suatu larutan. Pada larutan air jeruk, Sampel
A dan sampel C kertas lakmus merah tidak mengalami perubahan warna. Jadi
larutan tersebut bersifat asam. Sedangkan larutan air sabun dan sampel B kertas
lakmus merah mengalami perubahan menjadi warna biru, jadi larutan itu bersifat
basa.
Pada kertas lakmus biru , larutan air jeruk,
sampel A dan sampel C kertas lakmus biru mengalami perubahan warna merah. Jadi
larutan tersebut bersifat asam. Dan larutan air
sabun dan sampel B tidak mengalami perubahan, jadi larutan bersifat
basa.
c. Indikator
universal
Pada tabel pengamatan, air jeruk memiliki pH 2
dalam teori menjelaskan bahwa apabila pH 1 sampai dengan pH 7 maka memiliki
sifat asam, sedangkan jika pH 7 sampai dengan pH 14 maka memiliki sifat basa.
Jadi, air jeruk memilki sifat asam. Pada air sabun yang memilki pH 10 memilki
sifat basa. Pada sampel A memilki pH 2 jadi bersifat asama. Pada sampel B pH
yang dimilki adalah11 jadi sampel B bersifat basa. Sedangkan sampel C tidak
memilki kadar asam dan basa di karenakan pH yang dimilki adalah 0.
d. Indikator
larutan
Pada larutan air jeruk , sampel A dan sampel C yang
tercampur dengan Fenolftelin (pp) tidak mengalami perubahan warna. Didalam
teori menjelaskan bahwa apabil fenolftaelin di campurkan dengan jeruk dan tidak
mengalami perubahan warna maka dia bersifat asam. Sedangkan air sabun dan
sampel B perubahan warna yang terjadi yaitu merah jambu maka perubhan yang
terjadi di katakan bersifat basa.
Begitupun pada percampuran larutan Metil jingga
(mj) dengan air jeruk, sampel Adan sampel C mengalami perubahan warna menjadi
merah yang berarti memilki sifat asam. Dan pada air sabun dan sampel B
mengalami perubahan warna menjadi jingga maka memilki sifat basa.
VIII.
KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan kelompok kami, kami dapat
menyimpulkan bahwa sifat air jeruk dapat di gunakan sebagai penunjuk atau
indikator yang bersifat asam. Dan air sabun dapat kita gunakan sebagai penunjuk
atau indikator yang bersifat basa. Dan pada kertas lakmus kita juga dapat
mengetahui asam basa suatu larutan karenakan adanya perubahan warna pada kertas
lakmus. Sedangkan pada indikator universal kita dapat memahami kadar asam dan
kadar basa suatu senyawa. Dan pada larutan fenolftealin (pp) dan Metil Jingga
(mj) karena perubahn warna yang terjadi kita juga dapat mengetahui asam dan
basa suatu larutan yang di gunakan. Dan Sampel A bersifat asam , Samnpel B bersifat
basa dan Sampel C bersifat asam.
DAFTAR PUSTAKA
Jaka Wisamono, 2008. Kimia dan Kecakapan Hidup. Bekasi :
Exact Geneca.
Etty Sofyatiningrum, Nani
Kartini, Sri Rahayu Ningsih, Ratih, Tine Maria Kusawati, 2007. Sain Kimia. Jakarta : Bumi Askara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar